
Awas! Kejahatan Siber Merajalela saat Musim Belanja Online
oleh: galih Technology Friday, 20 November 2020 7:00 a.m.
Mancode – Berbelanja online di akhir tahun sepertinya sudah menjadi ‘keharusan’ bagi sebagian orang. Bagaimana tidak, sejumlah market place di Tanah Air menebar ragam promo yang sangat menggiurkan. Alhasil, banyak yang berlomba berbelanja untuk mendapatkan produk yang diinginkan secara online.
Belanja online memang mudah, tapi sebagai konsumen juga harus lebih teliti sebelum melakukan transaksi. Pasalnya, risiko kasus penipuan berbelanja online masih cukup tinggi di Tanah Air. Sebagian pelanggan sudah mengetahui hal tersebut, namun ada pula yang tak mengindahkannya.
Hal ini tercermin dalam hasil survei 2020 Holiday Season: State of Today’s Digital e-Shopper yang diumumkan McAfee Corp. Survei tersebut menunjukkan bahwa konsumen akan tetap berbelanja online, meski mereka sadar risiko bahaya penipuan online semakin meningkat.
Survei tersebut mencatat sekitar 46,4 persen konsumen di Indonesia berencana untuk melakukan online shopping, sedangkan 36,6 persen akan melakukan aktivitas belanja lebih awal. Padahal, 91,4 persen dari orang yang disurvei tersebut merasa bahwa penipuan siber terasa semakin marak menjelang libur panjang akhir tahun disebabkan oleh adanya pandemi.
Hasil survei ini juga menyimpulkan adanya pertumbuhan aktivitas berbelanja secara umum, dengan adanya kenaikan online shopping hingga 58,6 persen semenjak awal pandemi. Satu dari lima konsumen (17,4 persen) berbelanja online setiap hari, dan hampir setengah dari konsumen Indonesia (40,3 persen) berbelanja online 3-5 hari dalam seminggu.
Kejahatan Siber Mengintai
Aktivitas belanja online tersebut, justru membuat para konsumen manjadi target kejahatan siber. Tim Advanced Threat Research McAfee baru-baru ini menemukan bukti bahwa kejahatan siber semakin berkembang dengan adanya 419 ancaman baru per menit di kuartal kedua 2020.
Responden berumur 65 tahun ke atas adalah kelompok yang memiliki risiko paling tinggi untuk penipuan online. Lebih dari 66,6 persen responden ini tertipu saat berbelanja dengan kerugian berkisar antara Rp1,5 juta - Rp7,5. Berbeda dengan kelompok responden berumur 25-43 tahun yang hanya 25,2 persen
Sementara itu, sebanyak 77,4 persen dari kelompok umur 55-64 tahun lebih rutin memeriksa keaslian diskon dan penawaran yang didapat melalui email dan SMS, jika dibandingkan dengan kelompok umur 18-24 tahun.
Saat para responden menerima penawaran promo atau diskon melalui email atau SMS, hanya 53,6 persen responden yang senantiasa memeriksa keaslian penawaran yang dikirim pada momen seperti Harbolnas, Black Friday ataupun Cyber Monday. Yang mengkhawatirkan, lebih dari seperempat (25,2 persen) responden sudah pernah kehilangan Rp1,5 juta hingga Rp 4,5 juta akibat penipuan online di musim-musim liburan.
“Kebiasaan belanja konsumen telah berubah dan beradaptasi dengan tantangan yang muncul sepanjang 2020, membuat musim liburan tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar Shashwat Khandelwal, Head of Southeast Asia Consumer Business, McAfee.
Lanjutnya, hasil survei McAfee menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar dari orang Indonesia menyadari semakin maraknya ancaman siber, namun banyak yang belum mengambil langkah yang tepat untuk menanggapi ancaman tersebut.
“Kenaikan jumlah orang yang berbelanja online di Indonesia seharusnya membuat kita makin paham akan risiko yang ada dan cara-cara melindungi diri dan orang terdekat kita dari ancaman yang dapat terjadi di musim liburan ini,” tambahnya.
Tips Belanja Online
Untuk menghindari hal tersebut, McAfee memberikan sejumlah tips berbelanja online. Pertama, gunakan otentikasi multi-faktor (multi-factor authentication) untuk mengecek kembali keaslian identitas pengguna digital dan menambahkan lapisan keamanan untuk melindungi data dan informasi pribadi
Kemudian, browsing Internet dengan hati-hati menggunakan alat keamanan tambahan seperti McAfee WebAdvisor untuk memblokir situs malware dan phishing melalui tautan berbahaya. Lalu, lindungi identitas kalian dan semua informasi pribadi dan keuangan dengan McAfee Identity Theft Protection, yang juga memiliki alat pemulihan atau recovery apabila identitas kalian diretas.
Share To

galih
Nov. 20, 2020, 7 a.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

MSI Luncurkan Laptop Gaming Baru Ditenagai Intel Seri HX Terkini
53 3 weeks, 6 days ago
Laptop anyar ini memilik serangkaian fitur inovatif termasuk keyboard mekanik dengan switch Cherry MX, kalibrasi warna bawaan eksklusif, dan layar QHD 240 Hz OLED.

Indosat Luncurkan Kartu Turis “TravelOn” di Ajang Jakarta E-Prix 2022
53 4 weeks, 1 day ago
Dengan TravelOn, pelanggan dapat menelpon ke 39 negara menggunakan 001 atau 008, dan juga ke seluruh operator di Indonesia dengan tarif Rp1/detik.

Strategi POCO Dobrak Pasar Smartphone Indonesia
33 3 weeks ago
Selama 2022, POCO akan semakin mendekatkan diri kepada pangsa pasar, baik secara digital maupun pendekatan lewat komunitas.
YOU MAY ALSO LIKE
Life Style 27 June 2022 13:00 p.m.
Laris Manis, Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 Catatkan 2.300 SPK
Entertainment 24 June 2022 15:00 p.m.
Keisya Levronka dengan "Tak Ingin Usia" Masih Puncaki Lagu Terpopuler Spotify
Entertainment 24 June 2022 10:00 a.m.
Kiki Juliar Comeback lewat Lagu Bernuansa Dreamy Berjudul “Imaji”
Entertainment 16 June 2022 15:00 p.m.