Ilustrasi cek kesehatan.jpg

Antisipasi Sejak Dini Cegah Timbulnya Penyakit Kanker

oleh: rachli Life Style Wednesday, 5 February 2020 11:00 a.m.


Mancode - Setiap tahunya, pada 4 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Sedunia atau World Cancer Day. Hari kanker diperingati sebagai bentuk meningkatkan kesadaran bahwa masyarakat perlu berpartisipasi untuk mendorong, mencegah, mendeteksi, dan mengobati penyakit kanker.

Health Claim Senior Manager Sequis dr. Yosef Fransiscus mengatakan bahwa secara umum risiko kanker berkembang karena paparan zat kimia, sinar matahari berlebihan, paparan radikal bebas, stres tinggi, gangguan hormonal, hingga gaya hidup yang buruk.

Baca Juga: Hari Kanker Sedunia 2020 Usung Tema I Am and I Will


“Namun, juga bisa terjadi karena memiliki riwayat tertentu. Misalnya riwayat radang usus akan berpotensi terkena kanker usus. Bisa juga karena kelainan genetik yang dapat menggangu sistem kerja tubuh,” ujarnya mengutip keterangan resmi yang diterima Mancode (5/2/2020).

Adapun faktor yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker dapat berbeda pada setiap kasus dan biasanya tidak dipicu oleh satu faktor saja. Pada umumnya, karena ada sel abnormal yang tumbuh tidak terkendali sehingga merusak sel normal di sekitarnya dan bagian tubuh lain.

Namun, sebenarnya tubuh manusia memiliki mekanisme sendiri untuk menghancurkan sel yang abnormal. Akan tetapi, jika mekanismenya gagal, maka sel abnormal tersebut akan tumbuh tidak terkendali, bahkan bisa menyebar.

Baca Juga: Selain Chrisye, Ini Sosok yang Tutup Usia Akibat Kanker Paru

Menyikapi hal tersebut, banyak dari dokter dan para ahli menyarankan agar rajin melakukan cek kesehatan secara berkala dan menjalani gaya hidup sehat. Melakukan medical check up setidaknya tiga bulan sekali walaupun tidak sakit merupakan tindakan preventif agar dapat ditangani sejak dini.

“Hal itu merupakan langkah preventif untuk meminimalkan serangan kanker. Apalagi bagi mereka yang secara genetik rentan terkena kanker karena sulit dideteksi pada stadium awal dan beberapa kanker tidak menimbulkan gejala awal,” jelasnya.

Masalah umum yang terjadi di masyarakat adalah kurangnya kesiapan menghadapi kenyataan jika terdiagnosis. Misal, takut akan kematian, takut efek kemoterapi atau radiotherapy, takut jika telah dinyatakan sembuh lalu timbul kembali, maupun takut tidak mampu membayar biaya pengobatan.

Baca Juga: Kenali Jenis Kanker Tulang yang Diderita Putri Luis Enrique

Harus disadari, bahwa jarang ada kanker yang sembuh 100 persen. Fakta yang sering terjadi adalah pasien masuk masa statis atau sedang tidak berkembang dan bukanlah sembuh. Itu sebabnya, pasien yang dinyatakan sembuh atau survivor diwajibkan melakukan kontrol ke dokter.

“Jika pasien sudah pada tahap stadium lanjutan perlu mempersiapkan diri dan finansial sehingga jika perjalanan hidup pasien sampai pada titik terakhir tidak menambah stres baru,” kata Dr. Yosef.

Mengingat kanker dapat menyerang siapa saja dan belum ada cara meminimalkannya, maka perlu menambah pengetahuan dan referensi mengenai bahaya penyakit kanker agar biasa lebih preventif dan tidak antipati pada penyembuhan medis, seperti kemoterapi karena makin cepat dilakukan maka makin besar pula harapan hidup.




Share To


rachli

rachli

Feb. 5, 2020, 11:25 a.m.


tags : risiko kanker medical check up World Cancer Day penyakit kanker Hari Kanker Sedunia Sequis kemoterapi atau radiotherapy


Average: 0
Rating Count: 0
You Rated: Not rated

Please log in to rate.



Comments


Please Login to leave a comment.

ARTIKEL TERKAIT LAINNYA