Album Solo ‘Di dalam Jiwa’ Jadi Awal Baru Musisi David Bayu

Mancode - Musisi David Bayu belum lama ini kembali menyapa para penikmat musik tanah air dengan melepas album solo perdana berjudul Di dalam Jiwa. Dirilis dalam format digital dan CD dengan distribusi Demajors, delapan lagu dalam album berisi melodi manis, serta lirik apa adanya.

Menariknya, pembuatan album solo perdana ini tidak direncanakan sebelumnya oleh mantan vokalis grup band Naif. Menurutnya, pembuatan album solo perdana ini bukan menjadi prioritas, akan tetapi karena kondisi internal Naif di akhir 2020, membuat dirinya terdorong untuk berkarya sendiri.

“Dulu prioritasnuya tidak ke sana (album). Kalau DVD Boy itu seperti album solo, tapi jadinya hanya iseng karena bukan prioritas,” katanya.

Sebagian dari lagu-lagu yang ada di Di dalam Jiwa sudah tercipta sebelum pandemi walau masih sebatas ingatan David, seperti Di dalam Jiwa, It’s OK for Me Now, dan Surga di Hatimu. Lalu di tengah pandemi, tercipta lagu Deritaku dan Gelap yang mencerminkan apa yang dirasakan David pada masa-masa kelam.

Menjelang akhir proses rekaman, lahir lagu Manusia yang sekaligus menggenapkan jumlah lagu yang ada dari tujuh menjadi delapan. Semua lagunya bersifat personal dan mencerminkan apa yang David rasakan, baik itu kekecewaan terhadap orang-orang yang mengaku cinta alam tapi malah merusaknya di Mana, maupun renungan atas apa yang telah diperbuatnya semasa hidup di Berserah.

Selain itu, lewat DVD Boy, David dipertemukan dengan salah satu kolaborator penting saat ingin menggarap Di dalam Jiwa. Dirinya sedang mencari gitaris untuk mengisi album, dan tiba-tiba Vega Antares mengirim pesan yang isinya sudah mendengar DVD Boy, dan dirasa menyenangkan.

“Kok tiba-tiba dia bahas itu, sedangkan saya sedang mencari gitaris?. Dari membahas DVD Boy, saya menginformasikan lagi garap album solo. Ia langsung menyahut, ‘Jangan lupakan aku, Mas!’ Memang pas, kebetulan seleranya Vega cocok.” kata David sambil tertawa.

Kolaborator lainnya adalah pemain kibor, Erikson Jayanto. Dalam prosesnya, keduanya banyak memberi masukan. Untuk referensi rekaman, mereka mengacu kepada berbagai sumber inspirasi, mulai dari yang klasik Michael Jackson dan Bread hingga yang modern seperti Finneas.

Bahkan, mereka sempat kepikiran untuk menggarap lagu Mana dengan gaya Tito Soemarsono, sang musisi kawakan tersebut mampir ke rumah Sony Soebowo, sound engineer andalan David, untuk berbagi cerita.

“Masaknya bareng, dalam arti saya dibantu koki-koki yang cocok dengan hasil masakannya,” kata David.

Secara keseluruhan, proses penggarapan Di dalam Jiwa merupakan pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan bagi David yang akhirnya bisa mewujudkan visi tanpa harus berkompromi dengan orang lain, termasuk untuk pembuatan video musik Deritaku yang sudah tayang di YouTube.

Dalam album ini, David mengaku tidak punya ekspektasi apa-apa, karena apa yang diharapkannya untuk album ini sudah tercapai. Mengenai harapannya dari pendengar, David mengutip lirik lagu Berserah.

“Yang saya harapkan sudah terjadi semua, dalam arti sangat menikmati prosesnya yang lumayan panjang. Hasilnya sesuai harapan. Semoga mampu terangi sedikit jiwa,” tutupnya.

Baca Juga: Vierratale Lahirkan Versi Baru ‘Semua Tentangmu’, Exprole Teatrikal dan Surealisme

Baca Juga: Seungkwan SEVENTEEN Cover Lagu “As It Was” Milik Harry Style

Baca Juga: Woke Up Fest, Festival Musik Lintas Generasi Persembahan CK Star Entertaiment