
Alasan Hari Batik Nasional Diperingati Setiap 2 Oktober
oleh: galih History Friday, 2 October 2020 11:00 a.m.
Mancode – Di Indonesia, setiap 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Penetapan Hari Batik Nasional bertepatan dengan dikukuhkannya batik sebagai warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 lalu oleh UNESCO.
Presiden Soeharto pertama kali memperkenalkan batik ke dunia saat menghadiri konferensi PBB. Sebelumnya, presiden kedua Republik Indonesia ini juga kerap memberikan batik sebagai buah tangan khas bangsa Indonesia untuk tamu negara.
Pada September 2008, pemerintah pun berinisiatif mendaftarkan batik untuk mendapatkan Intangible Cultural Heritage di UNESCO. Butuh perjuangan dan waktu cukup panjang untuk 'menyakinkan' UNESCO dalam menetapkan batik sebagai warisan dunia dari Indonesia.
Akhirnya, tepat pada 9 Januari 2009 di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), batik diterima secara resmi oleh UNESCO. Kemudian, usai sidang keempat UNESCO pada 2 Oktober 2019 di Abu Dhabi, batik baru ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi .
Menurut UNESCO, batik dinilai sebagai ikon budaya yang memiliki keunikan dan filosofi mendalam, serta mencakup luas siklus kehidupan manusia.
Setelah diakui UNESCO, Presiden SBY kala itu langsung membuat Keputusan Presiden atau Keppres Hari Batik Nasional. Hari Batik Nasional tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomo 33 Tahun 2009.
Isi Keppres terdiri dari tiga poin, pertama menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Poin kedua, Hari Batik Nasional bukan merupakan hari libur. Sedangkan, poin terakhir adalah keputusan presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Sejarah Batik
Batik memiliki sejarah panjang. Setiap corak atau motifnya mengandung filofosi atau makna yang begitu kental dengan nilai-nilai kehidupan.
Batik berasal dari Bahasa Jawa ‘ambhatik’, dari kata ‘amba’ yang berarti lebar, luas, kain. Sedangkan ‘titik’ atau ‘matik’ artinya menghubungkan titik-titik menjadi gambar tertentu pada kain. Dalam Bahasa Jawa, batik ditulis ‘bathik’.
Bisa dikatakan, pengertian batik adalah seni lukis di atas kain dengan menggoreskan malam (lilin) pada alat bernama canting.
Merangkum berbagai sumber, kerajinan batik dipercaya sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Kemudian meluas ke berbagai daerah dan khususnya di Pulau Jawa setelah akhir abad ke-18.
Setiap daerah memiliki motif batik yang berbeda. Selain berbeda, setiap motif atau corak punya filosofi tersendiri. Batik tersebut digunakan untuk melengkapi kebutuhan adat serta tradisi.
Namun, seiring pernajalannya, batik kini mulai diproduksi untuk keperluan komersial. Mulai dari seragam sekolah hingga kantor. Bahkan, untuk kegiatan kenegaraan, para pejabat dianjurkan untuk memakai batik. Tak heran bila batik kini menjadi pakaian ‘wajib’ yang dikenalan dalam acara formal.
Share To

galih
Oct. 2, 2020, 11 a.m.
Berita terpopuler
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA

Dream Theater Tutup Rangkaian Tur “Top of The World Tour” di Indonesia
295 3 weeks, 6 days ago
Grup musik Dream Theater kembali menggelar konsernya pada tanggal 12 Mei 2023 di Ecopark Ancol, Jakarta.

Startup F&B UENA Kembali Raih Pendanaan Pimpinan East Ventures
84 4 weeks, 1 day ago
Pendanaan digunakan untuk terus mengembangkan lokasi dan layanan guna menjangkau semakin banyak pengguna dan pelanggan.

Mengenal Heydar Aliyev, Pahlawan dan Legenda Nasional Azerbaijan
71 4 weeks, 1 day ago
Heydar Aliyev, seorang tokoh yang mengabdikan hidupnya demi kemakmuran dan kesejahteraan bangsanya, memiliki tempat khusus dalam sejarah Azerbaijan.
YOU MAY ALSO LIKE
Technology 1 June 2023 11:00 a.m.
MSI Hadirkan Produk Baru di Ajang Computex 2023
Travel 24 May 2023 10:00 a.m.
Tiket.com Luncurkan Fitur Tiket Multi – Currency, Dorong Transaksi Internasional
Life Style 23 May 2023 7:00 a.m.
Mitsubishi Tebar Promo Menarik di Mei 2023, Ada Cashback hingga Bunga 0%
Entertainment 16 May 2023 13:00 p.m.