AC Ventures dan BCG Gelar Webinar, Menilik Industri Fintech di Indonesia.jpg

AC Ventures dan BCG Gelar Webinar, Menilik Industri Fintech di Indonesia

oleh: rachli Life Style Wednesday, 23 November 2022 9:00 a.m.


Mancode - AC Ventures (ACV) bersama dengan perusahaan manajemen terkemuka, Boston Consulting Group (BCG), menggelar rangkaian webinar bertajuk “State of Fintech Union in Indonesia”. Webinar ini digelar untuk merilis laporan fintech terlengkap di Indonesia pada awal tahun mendatang.

Rangkaian webinar State of Fintech Union in Indonesia terdiri dari dua seri yang digelar dengan topik dan waktu yang berbeda. Mengambil tajuk “Strategic priorities for FinTech players and path to sustainable profitability”, seri perdana webinar ini digelar pada 22 November 2022.

Webinar diisi oleh para pembicara terkemuka di sektor fintech dan venture capital, yakni Adrian Li, Founder & Managing Partner of AC Ventures; Benedicto Haryono, Co-founder & CEO of KoinWorks; dan Umang Rustagi, CEO of Kredivo.


Sementara, Sumit Kumar, Managing Director and Partner of Boston Consulting Group, bersama Hameer Chauhan, Project Leader, Boston Consulting Group yang akan memandu sesi sebagai moderator.

Di seri pertama webinar ini, ACV dan BCG akan mengupas mengenai perubahan lingkungan makro ekonomi global dan penerapan dampak pada ekosistem fintech di Indonesia, mengulas bagaimana lanskap kompetitif berkembang (kebangkitan digibank, dan implikasinya bagi para pemain).

Selain itu, penetrasi fintech di antara konsumen dan UMKM, serta menemukan ruang kosong yang tersedia, hingga menjawab berbagai tantangan internal terbesar bagi para pendiri startup fintech dalam membangun tim.

Dikatakan Adrian Li selaku Founder & Managing Partner, AC Ventures, akses ke layanan keuangan yang komprehensif terus menjadi salah satu faktor pendukung yang paling kuat dalam pertumbuhan masa depan Indonesia.

“Penerapan solusi teknologi digital untuk mempercepat inklusi keuangan, baik itu untuk pembayaran, pinjaman, investasi, asuransi, atau perbankan, akan menjadi salah satu kekuatan paling disruptif untuk penciptaan nilai di dekade digital Indonesia mendatang,” jelasnya belum lama ini.

Industri fintech Indonesia menunjukkan momentum yang menjanjikan dalam beberapa waktu terakhir. Dikatalisasi oleh pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19, terlihat pertumbuhan pesat di seluruh vertikal fintech, termasuk pembayaran, pinjaman, dan investasi.

Google, Bain, dan Temasek memprediksi, pembayaran digital akan tumbuh menjadi US$351 miliar, buku pinjaman digital mencapai US$35 miliar, dan investasi fintech AUM mencapai US$28 miliar pada 2025. Hal ini membuat minta investor semakin kuat ke sektor ini.

Deretan startup di bidang fintech pun tercatat menyandang gelar Unicorn, seperti Xendit yang merupakan portofolio perusahaaan AC Ventures, Akulaku, dan Ajaib.

Peluang fintech tidak terbatas karena transaksi keuangan berdiri di antara hampir setiap pertukaran produk atau layanan antara bisnis atau konsumen. Sektor ini juga memiliki potensi pengembangan produk dan layanan yang beragam dan menjanjikan.

Ketika pasar berkembang dan konsumen menuntut penawaran yang berbeda, produk baru dapat dibangun dan diperkenalkan melalui berbagai strategi. Misalnya, dalam pembayaran, saat perdagangan sosial dimulai melalui obrolan, lapisan antarmuka baru yang menggabungkan metode pembayaran dan memperkenalkan pembayaran tunggal dapat menjadi sangat populer, seperti Juspay dari India.

Sementara itu, Sumit Kumar menerangkan, melalui rangkaian webinar ini, bersama-sama dapat melihat lebih jelas keadaan industri fintech di Indonesia. Secara spesifik di webinar berikutnya, dapat melihat apa saja prioritas strategis para pelaku industri fintech dan bagaimana mereka melihat bisnis mereka bertumbuh di lingkungan makroekonomi ini.

“Kami percaya, melalui keahlian kami di BCG dan portfolio ACV yang luas, kami dapat menghasilkan temuan yang merepresentasikan keadaan industri dengan tepat dan kemudian menyusunnya ke dalam laporan yang bermanfaat tidak hanya bagi industri ini sendiri, namun untukseluruh ekosistem bisnis,” tutup Sumit.

Baca Juga: Insurtech Qoala Masuk The Insurtech 100 2022

Baca Juga: Model Solution Resmi IPO di KOSDAQ

Baca Juga: Kamera Sony Alpha 7R V Tawarkan Resolusi Tinggi




Share To


rachli

rachli

Nov. 23, 2022, 9 a.m.


tags : Fintech Webinar Industri Fintech Boston Consulting Group AC Ventures BCG


Average: 0
Rating Count: 0
You Rated: Not rated

Please log in to rate.



Comments


Please Login to leave a comment.

ARTIKEL TERKAIT LAINNYA