8 Potret Miris Gunung Everest

Gunung Everest merupakan gunung tertinggi di dunia. Gunung ini memiliki ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut, maka tidak heran jika masyarakat Tibet menyebutnya sebagai ‘Chomolungma’, yang berarti Mother Goddes of the Universe. Gunung Everest juga terkenal atas jalur pendakiannya yang extreme. Jalur tersebut penuh lika-liku ditambah suhu udara yang sangat dingin, bahkan mencapai minus derajatnya.

Meski demikian, tetap saja banyak para pendaki di penjuru dunia ingin menaklukan puncak Everest. Walaupun tiap tahunnya selalu ada pendaki yang kehilangan nyawanya, tetap tidak membuat ciut nyali para pendaki lainnya. Bagi para pecinta gunung menaklukan puncak Everest adalah pembuktian untuk menjadikan mereka pendaki sejati.

Baca Juga: Ini Tips Memilih Sepatu Gunung yang Nyaman

Sayangnya, semakin banyak pendaki dari penjuru dunia untuk datang ke gunung ini, semakin banyak pula sampah yang menumpuk. Keindahan puncak Everest pun tidak lagi seindah yang dibayangkan. Nyatanya kini nasib gunung tertinggi di dunia ini dipenuhi oleh sampah yang bertebaran. Lebih mirisnya tidak hanya sampah saja, bahkan mayat para pendaki yang tewas pun dibiarkan begitu saja. Saking parahnya, permasalahan sampah ini membuat pemerintah China harus menutup sementara base camp yang dikelolanya di Tibet.

Untuk ingin tahu seberapa parahnya Gunung Everest, simak artikel Mancode berikut ini:

Sampah-sampah yang ditinggalkan para pendaki saat mendaki Gunung Everest.

1. Sampah yang ditinggalkan berupa sisa pendakian seperti tenda, perlengkapan makanan, hingga pakaian kusam.

Pada 2018, dikabarkan ada setidaknya kurang lebih 10 ton sampah yang berhasil dibersihkan.

1. Tidak hanya sampah, terdapat pula mayat para pendaki yang ditinggal

1. Saking kesalnya, Pemerintah China sampai menutup salah satu basecam

1. Hanya diperbolehkan 300 pendaki yang ingin mencapai ke puncak Everest

1. Adapula peraturan para pendaki wajib membawa 8kg sampah saat ingin turun dari Everest.

1. Namun hanya terkumpul 2 Ton sampah tiap tahunnya dari targer 10 Ton

Baca Juga: Deretan Gunung di Pulau Jawa untuk Upacara 17 Agustus