3 Demonstran Tak Terduga yang Ikut Aksi Penolakan RUU KUHP

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang katanya merakyat saat ini sedang menjadi musuh nomor satu publik Indonesia. Seruan tagar dari mahasiswa berbagai daerah pun mulai menyuarakan aksinya. Di Kota Jogja dengan tagar #gejayanmemanggil, Kota Solo dengan #bengawanmelawan, Kota Surabaya ada #Surabayamenggugat, dan Jakarta #Mositidakpercaya.

Baca Juga: Potret Poster Lucu Bikinan Mahasiswa Saat Aksi Demo

Hingga puncaknya pada Selasa, 21 September 2019, semua mahasiswa Indonesia berbondong-bondong datang ke Gedung DPR untuk menyuarakan aksinya. Tak ayal, aksi mahasiswa ini menjadi trending topik di sosial media. Bahkan tagar #Hidupmahasiswa di Twitter mencapai 1.3 juta tweet hal ini pula yang membuatnya menjadi trending worldwide.

Aksi mahasiswa ini bukanlah tanpa alasan, ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja DPR selama ini ditambah pembuatan undang-undang yang kontroversial dirasa merugikan banyak masyarakat. Padahal, DPR yang dipilih rakyat dan harusnya bekerja untuk kepentingan seluruh rakyat malah dirasa membuat rugi.

Kepedulian terhadap mahasiswa pun juga turut dibantu oleh beberapa elemen tak terduga yang datang. Tuntutan yang awalnya dimotori oleh gerakan mahasiswa ini sukses memicu Kpopers, Selebgram, hingga anak-anak STM. Keterlibatan banyaknya elemen ini menjadi sejarah terbesar setelah aksi 1998 silam itu.

Baca Juga: Awkarin Rilis Artis Baru Kharishmakusuma

Dari Selebgram ada satu nama yang menjadi garda terdepan, yakni Karin Novilda (@awkarin). Banyak beredar di dunia maya Awkarin ikut serta membantu para mahasiswa berdemo di depan gedung DPR. Bahkan dirinya pun juga turut membagikan nasi dus dan air mineral untuk para demonstran.

Sedangkan, dari elemen Kpopers ada Ana (@BEAUTIFULYOONGO) yang ikut menyuarakan aksinya. Keterlibatan Ana pun menjadi menarik karena selain ia adalah Kpopers yang mendadak intens melaporkan kejadian demonstrasi dua hari terakhir, ia juga menjadi top influencer dengan hanya 170 pengikut.

Keterlibatan Kpopers dalam aksi demo ini bukanlah tanpa alasan. Selain ya karena sebagai rakyat Indonesia yang kesal dengan kinerja DPR, akun @pegawhy juga punya penjelasan tambahannya lewat cuitannya di Twitter sebagai berikut.

Kedua nama di atas tersebut berhasil menghasilkan 21 ribu dan 13 ribu ritwit. Ismail Fahmi, peneliti media sosial, menunjukkan data ini lewat cuitan threadnya. Fahmi menganalisa perang tagar di Twitter untuk memetakan asal-muasal tagar populer yang terkait aksi demonstrasi mahasiswa beberapa hari ke belakang. Hasilnya, tagar #DiperkosaNegara sebagai simbol penolakan RUU KUHP menempatkan Ana dan Karin sebagai top influencer.

Di sisi lain, ada elemen lainnya yang ikut beraksi dalam penolakan RUU KUHP, mereka adalah anak-anak STM. Ya anak muda yang masih sekolah ini turut hadir di jalan membantu para mahasiswa dalam penolakan RUU KUHP. Aksi para anak STM pun banyak diperbincangkan para netizen. Ada yang pro ada pula yang kontra, namun dibalik itu semua perjuangan anak-anak muda yang masih sekolah ini patut diapresiasi karena mereka juga peduli dengan kondisi Indonesia saat ini.

Mungkin memang mereka terlalu muda untuk memahami isi dari RUU KUHP. Namun, perlu digaris bawahi jika pengesahan undang-undang tersebut di-iyakan oleh DPR maka ke depannya para anak STM lah yang akan kena batunya.

Turunnya anak STM ke jalan ini juga sempat menjadi trending topik Twitter. Tagar #STMelawan pun berhasil mendapatkan ratusan ribu cuitan dari para netizen. Tersebar pula editan video anak STM yang menggelitik tersebar di dunia maya. Bersatunya anak STM dan mahasiswa pun juga menghasilkan tagar #stmmahasiswabersatu yang menjadi trending topik nomer dua di Twitter pada Rabu, (26/9).

Hadirnya berbagai elemen masyarakat yang sebelumnya tak terduga ini sekarang sudah menjadi satu menyuarakan tuntutannya terhadap DPR. Bersama melawan ketidak adilan pada undang-undang kontroversial patut diacungi jempol. Tanpa membawa embel-embel partai politik, ataupun kepentingan pribadi. Semua demonstran turun ke jalan atas nama Rakyat Indonesia!

Baca Juga: Ini Tips Agar Mahasiswa Tidak Termakan Hoax